Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hacker Cina Mencoba Meretas Vatikan

image-gnews
Paus Fransiskus membaca pesan
Paus Fransiskus membaca pesan "Urbi et Orbi" ("To the City and the World") saat malam misa paskah di tengah pandemik virus corona atau Covid-19 di St. Peter's Basilica, Vatikan, 12 April 2020. Andreas Solaro/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Firma Keamanan Siber Amerika, Recorded Future, mengungkapkan bahwa hacker Cina mencoba meretas Vatikan pada Mei lalu. Target hacker Cina kala itu, menurut Recorded Future, adalah jaringan komputer Vatikan serta Keuskupan Katolik untuk Hong Kong.

"Mereka menyasar catatan komunikasi antara Kuskupan Hong Kong dan Vatikan. Teknik peretasan yang dipakai sama dengan milik hacker yang disokong pemerintah Cina," ujar pernyataan pers Recorded Future, dikutip dari Reuters, Rabu, 29 Juli 2020.

Di Vatikan, Keuskupan Hong Kong adalah satu-satunya organisasi yang dianggap sebagai jembatan Paus Fransiskus ke Cina. Hong Kong, sebagaimana diketahui, tidak dalam hubungan yang baik dengan Cina menyusul disahkannya UU Keamanan Nasional beberapa pekan lalu.

Cina dan Vatikan, pada tahun ini, diagendakan untuk menggelar percakapan terkait status gereja Katolik di Cina. Cina menginginkan kontrol lebih besar terhadap keberadaan Gereja Katolik di tempat mereka sementara Vatikan ingin berperan dalam pengesahan Uskup Agung.

September 2018 lalu, Vatikan dan Cina sudah meneken kesepakatan awal di mana Cina berhak menunjuk calon Uskup Agung dan Vatikan yang akan mengesahkannya. Namun, Vatikan akan memiliki hak untuk memveto penunjukkan tersebut apabila dirasa tidak pas. Perjanjian itu rencananya akan diperbarui pada diskusi tahun ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga berita ini ditulis, Pemerintah Cina belum memberikan tanggapan apapun terkait peretasan ke Vatikan. Namun, peretasan ke Vatikan itu sendiri bukan tuduhan pertama yang diterima Cina dalam beberapa hari terakhir.

Pekan lalu, Amerika menyebut Cina mencoba meretas dan mencuri data-data sensitif. Misalnya, data vaksin virus Corona, data persenjataan militer, serta data perusahaan-perusahaan asing. Dua hacker asal Cina telah ditangkap Kementerian Hukum Amerika atas temuan tersebut. Menanggapi hal itu, Cina membantah terlibat dalam aktivitas peretasan apapun.

Vatikan dan Keuskupan Hong Kong juga belum memberikan tanggapan apapun. Namun, salah satu sumber di Vatikan mengatakan bahwa lembaganya maupun Cina masih ingin bertemu untuk memperbarui kesepakatan keduanya soal status Gereja Katolik dan Uskup Agung Cina.

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

8 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

17 jam lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

20 jam lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

20 jam lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

21 jam lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

22 jam lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

Pesawat Terbang otonom eVTOL EHang 216-S. livescience.com
EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.


Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Pokmon Scarlet dan Violet, entri terbaru dalam franchise Nintendo yang sudah berjalan lama. (Nintendo)
Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.